Awalnya menawarkan kegiatan Jelajah Temanggung ini mendapatkan berkali-kali penolakan dari Athia. Dari alasan tidak kenal teman sampai tidak suka ngomong di depan kelompok. Ternyata saat dijemput di akhir kegiatan, malah keliatan seneng banget! Hingga beberapa hari setelahnya, masih terus bercerita dg antusias. Alhamdulillah banyak hal yg bisa dipelajari Athia dg mengikuti Jelajah Temanggung. Dari pra jelajah, dengan games² nya, Athia helajar menggali dan menyajikan info suatu produk/wilayah tertentu. Dari saat jelajahnya, Athia belajar beradaptasi dengan lingkungan baru, mengenali potensi kota, dan bertemu sahabat-sahabat baru. Dari pasca jelajah, Athia belajar membuat karya. Jadi keinget, bikin video dr power point itu sampai lembur berhari-hari, wkwk. Keliatan puyeng terutama di bagian cari backsound yg no music (vocal only). Sebenarnya orangtua juga jadi belajar dari JT ini. Biasanya kalau ke kota tertentu hanya explore wisata alam, kuliner, sejarah dan budaya. Maka sekarang perlu ditambah dengan explore potensi kota. Saran untuk kedepannya, mungkin alumni JT bisa berdiskusi, merencanakan, dan mengajukan proposal kota yang ingin mereka jelajahi kepada orangtua. Misalkan setelah berdiskusi, muncul 3 kota, diajukan ke orangtua, disetujui 1 kota, dan mereka merencanakan secara mandiri dg pendampingan orangtua. Stania Ibunda Athia Alhamdulillah Afis bisa berkesempatan untuk mengikuti jelajah Temanggung. Dulu kalau ditawari ikut kegiatan-kegiatan hampir selalu menolak.Tapi saat saya tawarkan untuk ikut jelajah Temanggung dia mau, walaupun awalnya dia kelihatan kurang bersemangat. Tapi saat kami antar ke stasiun Gubeng untuk berangkat bareng teman-temannya dia kelihatan begitu semangat. Jelajah ini memberikan dampak positif bagi Afis. Dia jadi lebih berani untuk bepergian tanpa kami orangtuanya, kepercayaan dirinya juga meningkat. Risa Ibunda Afis Pulang dari kegiatan Jelajah Temanggung, Aqila semangat cerita pengalamannya selama disana. Terlihat gesturnya yang menunjukan kalau dia senang, meski terkadang diselingi raut wajah cemberut ketika menceritakan hal yang tdk nyaman baginya. Banyak pengalaman barunya yang dia ceritakan * senang naik kereta tanpa orangtuanya, * naik elf yang membuatnya agak takut krn elf ngebut menurutnya. (ketika itu ayahnya di wasap dan bilang aq takut ayah, supirnya ngebut.. Kalau ayah yang ngebut aq percaya sama ayah😄) * banyak mengenal orang2 di sekelilingnya yang beragam karakter * banyak pengalaman rasa yang dialaminya ketika berinteraksi dengan teman-teman seperjalanannya dan itu semua menambah jam terbangnya mengenal diri dan memahami orang lain. * belajar menyelesaikan kebutuhan emosinya (sempat telp dan ingin pulang😊) MasyaAllah kami dari jauh mensupportnya utk tetap survive. Ketika hari terakhir kami menjemput di rumah bacanya Mba Mita, Aqila bilang ngga mau pisah dengan teman-teman dan bertanya kapan bisa jalan bersama teman-teman ini lagi? Waktu elf yang membawa grup Surabaya berangkat menuju stasiun, Aqila peluk mmah dan benamin mukanya tanda ngga mau ada perpisahan 😂 Dan setelah itu kamipun melanjutkan perjalanan ke Semarang dan Jakarta. Di Jakarta, untuk mengobati rasa kangennya Aqila membuat story board dengan memilih dan mencetak foto-foto waktu di Temanggung lalu ditempel di karton tebal dan menuliskan sedikit cerita pada sisi foto-fotonya. Semangat sekali waktu belanja perlengkapan utk story board nya 😊 Alhamdulillaah.. Kegiatan Jelajah Temanggung ini menambah wawasan dan pengalaman rasa bagi Aqila. Novita Ibunda Aqila Awal ditawari ikut Jelajah Temanggung, Khansa langsung mau. Matanya tidak bisa bohong kalau dia antusias. Pertama karena ada keni yang sudah dikenal dan cocok. Kedua karena memang Khansa hobbynya traveling. Semenjak ada 2 adik, traveling jauhnya Khansa memang jadi sangat berkurang, jadi sepertinya dia merindukan momen2 perjalanannya. Ketiga karena ini perjalanan tanpa orang tua. Khansa sangat antusias menanti tantangan ini. Mengenai games2 nya, ada banyak kekecewaan Khansa terhadap dirinya sendiri karena masih tidak bisa bagi waktu antara games Jelajah Temanggung dengan kegiatannya yang padat merayap. Khansa anak yang perfectsionis, beberapa games dia kerjakan dan kumpulkan dengan tidak maksimal dari sudut pandangnya. Buat kami, tantangan games bukan hanya mengajari Khansa bagaimana management waktu dan mengendalikan nafsu perfect nya, tapi juga buat kami belajar lagi memahami dan mengarahkan Khansa. Pulang dari Jelajah Temanggung Khansa membawa kesan kalau dia sangat menikmati perjalanannya, petualangannya dan pengalaman pertemanan barunya. Kak Athia mendominasi cerita Khansa. Betapa dia kagum dengan kemampuan fotografi dan menggambarnya. Selanjutnya tentang Keni dan Aqila, Khansa benar2 menikmati pertemanan akhwat yang hangat khas anak-anak. Banyak cerita2 lucu tentang kelompok akhwatnya. Sebelum Jelajah Temanggung Khansa sudah terbiasa ikut acara yang hampir serupa. Tapi rasanya baru Jelajah Temanggung ini yang bisa bikin Khansa cerita banyak dengan wajah senang. Yang bikin kami wow adalah efek pulang Jelajah Temanggung . Setelah Jelajah Temanggung , Khansa lanjut live in, ujiannya anak sekolah alam. Live in yang seharusnya selama 1 minggu, hanya diikuti Khansa 3 hari karena harus mengikuti turnamen panahan seri terakhir tahun ini di kaltim. Yang membuat kami kaget adalah wa tiba2 dari ibu asuhnya yang bilang kangen Khansa dan cerita bagaimana Khansa mampu membawa diri dengan baik. Kami rasa, pengalaman dan pembelajaran di rumah orang tua asuh selama Jelajah Temanggung berpengaruh besar. Alhamdulillah, kami merasa Jelajah Temanggung penuh dengan pembelajaran yang sangat bermanfaat unt memberikan pengalaman ke anak-anak mengarungi kehidupan nyata di luar sana, insyaallah. Renata Ibunda Khansa Jadi Hamza itu anaknya kadang ragu memulai ..banyak pertimbangan dan mikir gimana kalau gini atau gitu.ikut acara ini juga awalnya dia ndak terlalu antusias karena ndak punya bayangan games2nya gimana. tugasnya gimana. Kalau pergi2nya sih semangat hehehe. Menulis, menjadi lebih terbiasa karena gamesnya. Dari games 1 ke 4 sudah bisa dilihat tulisannya makin panjang. Alhamdulillah. semoga setelah ini masih mau dan semangat berlatih menulis dan membaca teks teks panjang. Sebagai anak yg sudah tidak Homeschooling selama 4 tahun, jarang banget dia ikut acara yg di luar kebiasaan. hidupnya ya teratur aja gitu dengan kurikulum yang sudah ada di Lembaga. Bertemunya juga dengan teman atau ustadz yg hampir selalu tetap. Jadi sesudah ikut acara ini dia bilang pingin homeschooling lagi karena ingin lebih banyak bertualang. Lebih berani pergi2 sendiri, kalau ke Wonosobo nravel sendiri besok liburan ini insyaAllah. Dan juga semakin berusaha bisa membagi waktu dengan baik. karena dia bilang waktu Jelajah itu banyaaak yang harus kulakukan. Jadi harus pas waktunya. Tapi Tilawahnya berkurang saat Jelajah..biasanya tiap abis Subuh, Maghrib itu nambah hafalan dan tilawah juga murojaah hafalan... hihi Kalau dibilang rajin mandi ama temannya di buku catatan perjalanan..... nah itu. Disini balik susah mandi lagi hahahahaha. Doakan semakin bisa menjalin komunikasi dengan lebih jelas dan terarah pada orang baru yaaa.. Echa Ibunda Hamza Alhamdulillah berkah tak terkira, ketika kami baru saja pindah dari pelosok kalsel menuju pulau jawa.
Beberapa kekhawatiran yang harus Ismail (termasuk saya dan suami) rasakan, salah satunya karena anak2 berpisah dr teman2 lamanya di kalimantan dan siapakah nanti yg akan menjadi teman2 baru anak2 kami. Sekali lagi berkah tak terkira itu adalah mendapat teman bahkan keluarga yg Allah datangkan lewat kegiatan JT ini.. ngga nanggung2 Allah memberi kami hadiah pindahan, dr mulai Pak Ibnu (tempat inap selama menjadi mentor lapangan), mbak Kiki dan Pak Pur (tempat menginap anak2 JT), mbak Mita beserta suami (pengelola rumah baca atharya di Yogya sbg tempat singgah sambil mengajak anak2 mengisi wkt dgn belajar), para Orangtua peserta JT yang bersedia berbagi ilmunya kepada anak2 JT, dan terimakasih tak terhingga kepada mb Dini dan Pak Aryo yang selalu menyambut kehadiran kami serta memberi kami ruang belajar yang nyaman utk kami ikuti dan kami pelajari. Semua kegiatan JT dr mulai pra sampai pasca, dr mulai offline maupun online sangat memberi makna mendalam pada kami sekeluarga. 🙏🏻 Tentang bagaimana Ismail setelah ikut JT, ngga disanksikan lg, Ismail sangat menikmati proses belajar dari kegiatan JT, Ismail tambah bangga menjadi wong ndeso setelah ketemu pak singgih dan bu tri. Stok PD (Percaya Diri) nya jg bertambah krn mendapatkan teman2 yg luar biasa baek dan menyenangkan.. 💝 Jazakumullah khayran katsir 🙏🏻 Angga Ibunda Ismail
0 Comments
|
AuthorSAC atau Sahabat Alam Cilik adalah ruang belajar mengenai hidup berkelanjutan dan selaras alam. ArchivesCategories |